Jerawat merupakan masalah pada kulit yang diakibatkan oleh minyak dan sel kulit mati yang menyumbat pori/folikel rambut. Menurut Madelina & Sulistyoningsih, sekitar 80-85% remaja Indonesia mengalami kulit berjerawat pada umur 15-18 tahun, sedangkan 15% sisanya mengalami pada usia 25 tahun keatas.
Tersumbatnya pori, akan menimbulkan komedo (putih maupun hitam) dan jerawat. Jerawat tidak hanya muncul di wajah, bisa juga muncul di dada, dahi, bahu, bahkan punggung. Jerawat muncul di area tersebut karena banyak mengandung kelenjar minyak.
Faktor utama penyebab jerawat adalah produksi minyak berlebih, pori yang tersumbat oleh minyak dan kulit mati, bakteri dan aktivitas hormone adrogen yang berlebih. Selain faktor utama, ada faktor lain yang bisa memicu jerawat menjadi semakin parah, diantaranya : stres, diet yang tinggi karbohidrat (roti, keripik, coklat), konsumsi obat-obatan (yang mengandung kortikosteroid, testosterone atau litium), dan hormon (androgen biasanya meningkat pada saat pubertas. Perubahan hormon juga terjadi pada wanita hamil, dan pengguna konstrasepsi oral).
Tanda dan gejala jerawat pada tiap orang berbeda sesuai dengan kondisi, diantaranya :
- Komedo putih (tertutup)
- Komedo hitam (terbuka)
- Papula (benjolan kecil berwarna merah dan lunak)
- Pustula (papula dengan nanah di puncaknya)
- Nodul (benjolan besar, padat dan nyeri di bawah permukaan kulit)
- Lesi kistik (benjolan nanah di bawah permukaan kulit)
Pada beberapa wanita, mungkin akan mengalami kemunculan jerawat seminggu sebelum menstruasi, biasanya jerawat tersebut akan menghilang dengan sendirinya. Namun ada kondisi yang perlu diperhatikan, yaitu ketika kemunculan jerawat parah secara tiba-tiba pada orang yang sudah tua, karena bisa jadi pertanda penyakit tertentu. Segera hubungi dokter agar mendapatkan perawatan medis yang sesuai.
Referensi :
- Mayo Clinic. Acne. 2020.
- Madelina W & Sulistyoningsih. Review: Resisteni Antibiotik pada Terapi Pengobatan Jerawat. Jurnal Farmaka Universitas Padjajaran. 2018.