Neurofibromatosis adalah kelainan genetic pada sistem saraf. Kondisi ini mempengaruhi bagaimana sel saraf terbentuk dan tumbuh, dan menyebabkan tumor tumbuh di saraf. Seseorang bisa mendapatkan neurofibromatosis dari orang tua, atau mutasi pada gennya sendiri. Orang yang memiliki neurofibromatosis, dapat menurunkannya kepada anak-anak mereka. Biasanya, tumor yang tumbuh jinak, tapi terkadang bisa menjadi kanker.
Neurofibromatosis (NF) bukanlah kelainan medis tunggal, tetapi mengacu pada tiga kondisi berbeda yang melibatkan perkembangan tumor yang dapat mempengaruhi otak, sumsum tulang belakang, dan saraf yang mengirim sinyal antara otak dan sumsum tulang belakang dan semua bagian tubuh lain.
- Neurofibromatosis tipe 1 (NF1), secara historis disebut penyakit von Recklinghausen
- Neurofibromatosis tipe 2 (NF2)
- Schwannomatosis (SWN)
Belum diketahui sepenuhnya, mengapa tumor bisa berkembang dalam kondisi ini, tetapi kemungkinan hal tersebut sebagian disebabkan oleh mutasi pada gen yang memainkan peran kunci dalam menekan perkembangan sel sistem saraf. Mutasi ini membuat gen – yang diidentifikasi sebagai NF1, NF2, SMARCB1, dan LZTR1 – tidak membuat protein normal yang mengontrol kemampuan sel untuk berfungsi dengan baik. Tanpa fungsi normal protein ini, pertumbuhan sel akan meningkat, dan mengarah pada pembentukan tumor. Tulisan ini akan membahas neurofibromatosis tipe 1 saja.
NF1 merupakan yang paling umum terjadi, dari ketiga kondisi diatas. Meski banyak orang dengan NF1 mewarisi gen yang menyebabkan kondisi tersebut, antara 30 dan 50 persen kasus muncul dari mutase genetic spotan pada gen NF1. Begitu mutasi terjadi, gen abnormal dapat diturunkan. Setiap anak, dari orang tua dengan NF1, memiliki kemungkinan 50 persen mewarisi mutasi gen.
Anak-anak dan orang dewasa dengan NF1 dapat memiliki gejala dan masalah medis yang dapat berubah selama hidupnya. Kebanyakan, pengidap NF1 memiliki harapan hidup normal, karena banyak fitur klinis lain dari NF1 yang berkembang seiring dengan bertambahnya usia. Mendapatkan diagnosis yang tepat, perlu waktu beberapa tahun.
Beberapa tanda dan gejala dari NF1 diantaranya :
- Memiliki enam atau lebih bitnik coklat muda datar pada kulit (bintik “café-au-lait”), yang merupakan ciri paling umum dari NF1. Tanda lahir ganda ini, berukuran diameter lebih dari 5 milimeter pada anak-anak atau lebih dari 15 milimeter pada remaja dan dewasa. Tanda ini terlihat saat lahir, atau berkembang selama beberapa tahun pertama kehidupan. Bintik ini tidak berbahaya, tetapi menunjukkan kemungkinan adanya perubahan gen NF1 pada orang tersebut. Tanda ini juga bisa terjadi pada kondisi lain (seperti sindrom Legius, yaitu kondisi genetic yang melibatkan bagaimana sel-sel dalam tubuh berkomunikasi)
- Memiliki dua atau lebih benjolan seukuran kacang polong yang melibatkan kulit (neurofibroma kulit), atau satu neurofibroma yang lebih besar dan melibatkan banyak saraf (neurofibroma plexiformis. Neurofibroma plexiformis adalah tumor terkait saraf yang melibatkan saraf di luar otak dan sumsum tulang belakang.
- Terdapat bintik/freckling di ketiak atau pangkal paha. Freckling biasanya muncul pada umur 3 sampai 5 tahun. Bintik ini tampak mirip dengan bintik café-au-lait, tetapi ukurannya lebih kecil.
- Terdapat dua atau lebih nodul pada iris mata (nodul Lisch atau iris hamartoma). Nodul ini tidak berbahaya, tidak terlihat hingga remaja, tidak mempengaruhi penglihatan, dan tidak memerlukan pemantauan atau pengobatan.
- Adanya tumor pada jalur optic (glioma jalur optic). Biasanya tumor muncul pertama kali pada umur 6 tahun, jarang pada akhir masa anak-anak, dan remaja, dan hampir tidak pernah muncul pada orang dewasa. Meski bisa mempengaruhi penglihatan, kebanyakan ini tidak menjadi gejala.
- Deformitas tulang. Perkembangan abnormal dari rongga mata (sphenoid) atau tibia (salah satu tulang panjang dari tulang kering).
- Memiliki orang tua, saudara kandung atau anak dengan NF1.
Ada juga tanda dan gejala tambahan dari NF1, meliputi :
- Perawakan pendek dan memiliki lingkar kepala lebih besar dari yang normal.
- Komplikasi kardiovaskular, seperti kelainan jantung bawaan, hipertensi, pembuluh darah menyempit, tersumbat atau rusak.
- Keterampilan visuospasial yang buruk dan kinerja buruk pada tes potensi akademik, termasuk dalam penilaian kemampuan membaca dan matematika.
- Masalah perilaku, seperti ADHD dan tantangan dengan keterampilan sosial.
- Masalah neurologis lain. Meski umum terjadi pada semua orang, sakit kepala, nyeri, dan kejang lebih sering terjadi pada pengidap NF1.
- Tumor yang bisa menjad kanker. Diperkirakan 10 persen dari neurofibroma pleksiformis bisa menjadi ganas dan membutuhkan perawatan agresif.
- Glioma ganas, merupakan jenis tumor yang dapat terjadi, walaupun jarang pada orang dewasa pengidap NF1.
- Keganasan lain. Wanita muda dewasa pengidap NF1 berisiko lebih tinggi untuk munculnya kanker payudara sebelum umur 50 tahun, dibanding wanita umumnya.
- Tumor lain. Ada peningkatan risiko tumor stroma gastrointestinal dan tumor neuroendokrin, seperti feokromositoma. Ada juga peningkatan insiden tumor saraf jinak, yang disebut tumor glomus.
- Scoliosis. Kelengkungan tulang belakang yang umum dan lebih agresif pada pengidap NF1.
NF1 tidak dapat disembuhkan, tetapi perawatan yang ada, dapat embantu mengelola tanda dan gejala.
Banyak pengidap NF1 tidak memerlukan pengobatan berkepanjangan untuk manifestasi apapun (tanda atau perkembangan penyakit) selama hidup mereka. Orang dengan NF1 harus dievaluasi secara berkala, bahkan jika tidak ada gejala, untuk mengevaluasi tanda atau gejala yang mungkin menunjukkan perlunya pengobatan dan untuk memberikan kepastian bahwa pengobatan tidak diperlukan.
- Pembedahan, bisa digunakan untuk mengangkat tumor yang menimbulkan gejala atau kekhawatiran kanker, serta tumor yang menyebabkan kerusakan. Bberapa opsi pembedahan tersedia untuk banyak masalah NF1, namun tidak ada kesepakatan umum diantara dokter, tentang kapan pembedahan harus dilakukan atau opsi bedah mana yang terbaik. Beberapa malformasi tulang dapat diperbaiki dengan pembedahan atau menstabilkan tulang dengan penjepit. Beberapa malformasi yang mempengaruhi pembuluh darah, dapat diatasi dengan operasi atau prosedur non bedah.
- Kemoterapi dapat digunakan untuk mengobati jalur optic atau glioma otak lainnya. Obat selumetinib telah disetujui FDA untuk merawat pasien anak berumur lebih dari 2 tahun yang memiliki neurofibroma pleksiformis bergejala tapi tidak dapat dioperasi. Regimen kemoterapi merupakan bagian inti dari pengobatan kanker yang mungkin timbul pada pengidap NF1, termasuk tumor ganas selubung saraf tepi dan kanker payudara.
- Pengobatan untuk kondisi lain terkait NF1, ditujukan untuk mengontrol atau menghilangkan gejala.
Neurofibromatosis dianggap sebagai kelainan autosom dominan, karena gen tersebut terletak pada salah satu dari 22 pasang kromosom yang disebut autosom. Gen NF1 terletak pada kromosom 17, sedangkan gen NF2 terletak pada kromosom 22. Anak-anak memiliki peluang 50 persen mewarisi gen yang menyebabkan NF jika orangtuanya memiiki NF.
Jenis NF yang diwarisi anak akan sama dengan NF orangtuanya. Satu-satunya perbedaan antara anak dan orang tua dalam keadaan ini adalah tingkat keparahan dan munculnya gejala. Kehadiran hanya satu gen yang mutasi/terpengaruh, dapat menyebabkan NF muncul. Namun, aksi gen yang tidak terpengaruh/gen normal, yang dipasangkan dengan gen dominan, tidak bisa mencegah munculnya NF.
Pengidap NF dapat membuat dua jenis sel reproduksi : satu yang dapat menghasilkan anak dengan NF, dan yang lain akan menghasilkan anak yang tidak terpengaruh (anak yang sehat), jika itu adalah gen yang kebetulan digunakan.
Referensi :
- Medline Plus. Neurofibromatosis. 2016.
- National Institute of Neuroogical Disorders and Stroke. Neurofibromatosis Fact Sheet. 2020.
- National Human Genome Research Institute. About Neurofibromatosis. 2016.