Uang Gajian Cepat Habis? Ini Cara Mengatur Keuangan Agar Tidak Boros
KEUANGAN PRIBADI


Pernah merasa uang gajian atau uang saku bulanan cepat sekali habis? Baru pertengahan bulan, tapi dompet sudah mulai menipis. Tenang, Anda tidak sendirian. Mengatur uang atau manajemen keuangan pribadi memang terkadang terasa sulit.
Tapi, kabar baiknya adalah mengelola keuangan itu sebenarnya adalah sebuah seni dan ilmu yang bisa dipelajari siapa saja. Ini bukan soal seberapa besar penghasilan Anda, tapi seberapa bijak Anda mengelolanya. Dengan membiasakan pola hidup sederhana dan tidak boros, Anda sebenarnya sedang memperkuat potensi diri dan usaha Anda di masa depan.
Artikel ini akan memandu Anda dengan langkah-langkah praktis dan mudah diikuti untuk mulai menata keuangan pribadi menjadi lebih sehat.
Empat Kunci Utama dalam Mengelola Uang
Menurut para ahli, ada empat area utama yang perlu kita perhatikan saat mengelola keuangan. Anggap saja ini sebagai empat pilar dasar agar keuangan kita kokoh.
1. Atur Penggunaan Dana (Gunakan Rumus 70-20-10)
Dari mana pun sumber uang Anda, kuncinya adalah ara Anda mengalokasikannya. Agar tidak habis untuk kebutuhan sehari-hari saja, cobalah bagi dana Anda berdasarkan persentase prioritas:
70% untuk Kebutuhan Sehari-hari: Bagian terbesar ini digunakan untuk semua kebutuhan rutin seperti makan, transportasi, kos, atau tagihan bulanan. Gunakan dana ini dengan cermat dan jangan berlebihan.
20% untuk Tabungan & Dana Darurat: Porsi ini sangat penting untuk disimpan. Uang ini bisa dipakai untuk kebutuhan mendesak atau jika ada sisa, bisa menjadi modal investasi di kemudian hari.
10% untuk Investasi & Masa Depan: Sisihkan sebagian kecil untuk diinvestasikan agar bisa mendatangkan keuntungan di masa depan. Jika Anda belum siap berinvestasi, dana ini bisa ditabung khusus sebagai modal. Ingat, investasi butuh perencanaan yang matang.
2. Kenali Sumber Pemasukan Anda
Penting untuk tahu dari mana saja uang Anda berasal. Sumber dana bisa bermacam-macam, mulai dari kiriman orang tua, gaji, beasiswa, hingga usaha sampingan. Dengan mengetahui semua sumber pemasukan, Anda bisa mengelolanya dengan lebih baik.
3. Siapkan Payung Sebelum Hujan (Manajemen Risiko)
Hidup ini penuh kejutan. Ada kalanya kita dihadapkan pada kejadian tak terduga seperti sakit atau kebutuhan mendesak lainnya. Untuk itu, kita perlu proteksi. Salah satu cara yang paling umum adalah dengan memiliki asuransi atau setidaknya punya tabungan khusus untuk dana darurat.
4. Rencanakan Masa Depan
Setiap orang pasti punya tujuan di masa depan. Dengan merencanakan keuangan, Anda bisa mulai menganalisis kebutuhan di masa depan dan mempersiapkan investasinya dari sekarang. Rencanakan masa depan Anda secara sistematis agar tujuan Anda lebih mudah tercapai.
Langkah-Langkah Praktis yang Bisa Langsung Dicoba, teori saja tidak cukup, mari kita coba langkah praktis berikut:
Catat Semua Pemasukan: Buat daftar semua sumber pemasukan Anda, baik yang rutin (gaji, uang saku) maupun yang tidak rutin (hadiah, bonus, upah proyek). Ini akan memberi Anda gambaran utuh tentang berapa total uang yang Anda kelola.
"Bongkar" Semua Pengeluaran:
Setelah tahu pemasukan, catat semua pengeluaran Anda. Mulai dari pengeluaran tetap bulanan seperti sewa, tagihan listrik & air, atau cicilan.
Kemudian, manfaatkan sisa dana secara efisien untuk kebutuhan harian seperti makan, transportasi, atau jajan.
Kuncinya adalah jangan sampai pengeluaran lebih besar dari pemasukan.
Miliki "Harta Produktif"
Harta produktif adalah barang yang bisa membantu Anda menekan pengeluaran. Contohnya, bagi seorang mahasiswa, memiliki laptop dan printer sendiri dapat mengurangi biaya sewa atau print di luar. Prioritaskan untuk memiliki barang-barang yang benar-benar mendukung aktivitas Anda.
Hati-Hati dengan Utang
Pahamilah kapan waktu yang tepat untuk berutang dan kapan tidak. Jika terpaksa harus berutang karena keadaan darurat, usahakan agar jumlahnya tidak terlalu besar dan tidak mengganggu keuangan Anda saat harus membayarnya kembali.
Waspada! Kebiasaan Buruk yang Bikin Kantong Jebol
Rencana keuangan terbaik pun bisa gagal jika Anda masih memelihara kebiasaan buruk berikut:
Gampang Tergoda: Sering melakukan pengeluaran di luar rencana hanya karena ikut-ikutan teman atau tergoda diskon.
Prinsip "Tambal Sulam": Menggunakan uang jatah untuk besok dipakai hari ini. Ini membuat rencana keuangan jadi berantakan.
Dapat Uang Kaget, Langsung Habis: Jika ada pemasukan tambahan, sering kali langsung dihabiskan tanpa perencanaan.
Boros di Awal Bulan: Menghabiskan sebagian besar pemasukan untuk mentraktir teman atau bersenang-senang di awal bulan.
Mengambil Dana Darurat untuk Hal Sepele: Menggunakan tabungan atau dana investasi untuk pengeluaran tidak terduga yang sebenarnya tidak penting.
Berutang untuk Gaya Hidup: Berutang hanya untuk membeli barang-barang yang tidak terlalu dibutuhkan akan membebani keuangan di bulan berikutnya.
Mengelola keuangan pada dasarnya adalah tentang membangun kebiasaan baik. Mulailah dari hal kecil, tetap disiplin, dan lihat bagaimana kondisi finansial Anda menjadi jauh lebih baik seiring berjalannya waktu.
