Apa itu Suara?
Suara merupakan bunyi, yang dihasilkan oleh manusia dan hewan bertulang belakang lainnya, menggunakan paru-paru dan pita suara di laring, atau kotak suara. Tetapi, suara tidak selalu dihasilkan oleh ucapan. Misalnya pada bayi, meski belum bisa berbicara, bayi bisa bergumam dan berceloteh, hewan bisa menggonggong, mengeong, menggeram dan melenguh. Sementara pada manusia dewasa, suara bisa dihasilkan dari tertawa, bernyanyi dan menangis.
Suara diproduksi di tenggorokan oleh 2 pita jaringan otot yang disebut pita suara, yang berada di bagian atas tenggorokan. Laring biasa disebut kotak suara, berfungsi menampung pita suara. Saat kita bicara, lipatan akan menyatu saat udara dari paru-paru mengalir melalui lipatan tersebut. Getaran membuat gelombang suara mengalir melalui tenggorokan, hidung, dan mulut. Bila pita suara di laring tidak bergetar dengan baik, maka suara yang dihasilkan berupa bisikan. Ukuran dan bentuk dari struktur ini akan menghasilkan pitch, loudness dan kualitas suara yang berbeda. Itulah mengapa suara setiap orang unik, seperti layaknya sidik jari. Suara membantu menentukan kepribadian, suasana hati, dan kesehatan seseorang. Saat tidak sedang berbicara, pita suara terbuka sehingga kita bisa bernapas.
Kenali Gangguan Suara
Gangguan suara melibatkan masalah terkait pitch, loudness dan kualitas. Pitch merupakan tinggi rendahnya suara berdasarkan frekuensi gelombang suara. Adapun loudness adalah volume yang dirasakan dari suara, sementara kualitas mengacu pada karakter atau atribut khas dari suara. Banyak orang yang memiliki kemampuan bicara normal, mengalami kesulitan besar dalam berkomunikasi ketika alat vokalnya rusak. Hal ini bisa saja terjadi jika saraf yang mengendalikan laring rusak, karena kecelakaan, prosedur pembedahan, infeksi virus atau kanker.
Bagaimana cara kita mengetahui bahwa suara kita tidak sehat? Kita bisa menggunakan daftar pertanyaan berikut :
- Apakah suara kita serak atau menjadi serak?
- Apakah kita tidak bisa menyanyi dalam nada tinggi?
- Apakah suara kita terdengar lebih dalam?
- Apakah kita harus berdehem berulang-ulang
- Apakah tenggorokan sering sakit, nyeri atau tegang?
- Apakah kita harus berupaya keras saat harus berbicara?
Penyebab perbahan suara kadang mengikuti infeksi saluran pernapasan atas yang berlangsung hingga dua minggu. Biasanya infeksi saluran napas atas atau flu, menyebabkan pembengkakan pita suara dan mengubah getarannya sehingga menghasilkan suara yang tidak normal. Mengurangi penggunaan suara (puasa bicara), biasanya akan memperbaiki suara setelah infeksi saluran pernapasan atas, flu, atau bronkitis.
Bila suara tidak kunjung kembali normal, dalam dua hingga empat minggu setelah flu, evaluasi medis oleh spesialis THT sangat disarankan. Pemeriksaan tenggorokan juga disarankan bila perubahan suara berlangsung lebih dari satu bulan, sangat penting bagi perokok. Hal ini karena perubahan suara merupakan salah satu gejala pertama dan terpenting dari kanker tenggorokan. Deteksi dini secara signifikan dapat meningkatkan efektivitas pengobatan.
Selain infeksi saluran napas, beberapa hal berikut juga dapat menyebabkan masalah pada suara, diantaranya; peradangan oleh GERD; penyalahgunaan vokal dan berlebihan menggunakan suara; adanya nodul pada pita suara atau papilomatosis laring; kanker laring; penyakit neurologis seperti disfonia spasmodik atau kelumpuhan pita suara; dan trauma psikologis.
Pencegahan
Terdapat beberapa tips yang bisa kita lakukan untuk mencegah gangguan pada suara, yaitu :
- Minum air sebanyak 6 sampai 8 gelas sehari.
- Hindari asupan kafein atau alkohol. Kafein menyebabkan laring dan pita suara kering, sedangkan alkohol membuat membran mukosa iritasi.
- Gunakan humidifier di rumah, terutama saat cuaca kering atau musim dingin.
- Hindari asupan obat yang membuat pita suara kering seperti obat flu dan alergi.
- Jangan merokok, dan hindari paparan second-hand smoke. Paparan second-hand smoke berasal dari asap rokok atau partikel asap yang menempel di sekitar tubuh/benda perokok.
- Hindari makanan pedas. Makanan pedas dapat membuat asam lambung naik hinga tenggorokan (GERD)
- Tambahkan konsumsi sayur, buah dan gandum utuh pada menu makanan sehari-hari. Vitamin pada makanan tersebut dapat menjaga kesehatan membran mukosa di sepanjang tenggorokan.
- Rajin cuci tangan untuk mencegah flu.
- Istirahat yang cukup
- Latihan fisik secara teratur
- Hindari obat kumur yang mengandung alkohol atau bahan kimia yang menyebabkan iritasi
- Jangan berlebihan menggunakan suara. Batasi bicara atau bernyanyi saat suara lelahatau serak.
- Istirahatkan suara saat sedang sakit
- Hindari menggunakan rentang vokal yang ekstrim, seperti berteriak atau berbisik.
- Lakukan latihan pernapasan yang baik saat bernyanyi atau berbicara.
- Hindari menjepit telepon di antara bahu dan telinga. Posisi tersebut dapat membuat otot leher tegang.
- Hindari berbicara di tempat yang berisik.
Sumber :
- National Institute on Deafness and Other Communication Disorders. What is voice? What is speech? What is language? 2017.
- News In Health. Keep Your Voice Sound. 2017.
- National Institute on Deafness and Other Communication Disorders. Taking Care of Your Voice. 2017.
- American Academy of Otolaryngology- Head and Neck Surgery. About Your Voice. 2018.